Strategi Kampanye PR
Strategi Kampanye PR
Public relations adalah
menambah nilai untuk pasar dan kebijakan publik sebab dialog terbuka memberikan
masyarakat peluang untuk berpartisipasi dan juga saksi dalam diskusi.
Esensi dari Public
relations adalah menambah nilai kepada masyarakat ketika menolong masyarakat
untuk mempelajari dan mengevaluasi produk-produk yang memenuhi kebutuhan dan
keinginan sebagai konsumen.
Misi dari jauh, adalah
memanggungkan gagasan besar. Lebih jauh, adalah untuk mencari cara baru untuk
mempresentasikan suatu gagasan sehingga bisa mengkomunikasikan pesan yang
persuasif. Untuk memperoleh konsep kreatif yang brilian akan mecakup proses
yang disebut langkah kreatif. Sementara itu, agar muncul dengan gagasan besar,
maka para komunikator harus bergerak di luar keamanan dari pernyataan yang
strategis.
Landasan dari setiap
kegiatan public relations adalah kreatifitas. Faktor ini sering dilupakan
oleh banyak praktisi public relations. Tanpa kreatifitas, maka sulit
untuk perusahaan –perusahaan akan mampu berkomunikasi dengan stakeholders.
Dalam hal ini, kita bisa melihat bagaimana perusahaan-perusahaan global
melakukan berbagai aktifitas public relations yang semuanya merupakan
kegiatan yang baru, inovatif, menarik, dan segar. Ini pula yang menjadi alasan
mengapa mereka setiap mendapat tempat dihati stakehholders.
PR harus direncanakan.
Itu merupakan proses yang dipikirkan secara matang dan hati-hati. Proses
tersebut juga memerlukan aktivitas yang dilakukan secara terus menerus. Dalam
kaitannya dengan praktek kampanye PR, setidaknya ada beberapa alasan mengapa
sebuah perencanaan harus dilakukan dalam kampanye, yaitu :
1. Memfokuskan usaha.
Perencanaan membuat tim kampanye dapat mengidentifikasi dan menyusun tujuan
yang akan dicapai dengan benar hingga akhirnya pekerjaan dapat dilakukan secara
efektif dan efisien, karena berkonsentrasi pada prioritas dan alur kerja yang
jelas.
2. Mengembangkan sudut
pandang berjangka waktu panjang.
Perencanaan membuat tim kampanye melihat semua
komponen secara menyeluruh. Ini akan membuat tim kampanye tidak berpikir
mengenai efek kampanye dalam jangka waktu yang pendek tapi juga ke masa depan,
hingga mendorong dihasilkannya program yang terstruktur dalam menghadapi
kebutuhan masa depan.
3. Meminimalisi kegagalan.
Perencanaan yang cermat dan teliti akan menghasilkan alur serta tahapan kerja
yang jelas, terukur, dan spesifik serta lengkap dengan langkah-langkah
alternatif, sehingga bila ada kegagalan bisa langsung diambil alternatif
penyelesaian.
4. Mengurangi konflik.
Konflik kepentingan dan prioritas merupakan hal yang sering terjadi dalam
sebuah kerja tim. Perencanaan yang matang akan mengurangi potensi munculnya
konflik, karena sudah ada bentuk tertulis mengenai alur serta prioritas
pekerjaan untuk tiap-tiap anggota tim.
5. Memperlancar kerja sama
dengan pihak lain.
Sebuah rencana yang matang akan memunculkan rasa percaya
para pendukung potensial serta media yang akan digunakan sebagai saluran
kampanye, hingga pada akhirnya akan terjalin kerjasama yang baik dan lancar.
(Gregory dalam Venus 2007:144)
Proses pengembangan
tahapan-tahapan perencanaan suatu pelaksanaan program kampanye Public Relations
secara keseluruhan, yaitu termasuk tujuan, publik sasaran dan pesan-pesan yang
efektif, baik bertujuan periode jangka panjang (strategi) maupun berbentuk
secara mikro (individual) dalam pelaksanaan jangka pendek dengan tujuan khusus
(taktik) dapat dilaksanakan secara bersama-sama melalui proses 10 tahapan atau rangkaian
yang secara logis. Gregory (2004:36) menyebutkan 10 tahapan perencanaan sebagai
berikut :
1. Analisis Situasi
Analisis adalah langkah
pertama dari proses perencanaan. Setelah riset, tahap berikutnya adalah
analisis dan ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan
menjadi dasar dari program Public Relations. ada dua jenis analisis yang
digunakan untuk perencanaan program kampanye yaitu :
Analisis PEST
Teknik yang biasa
digunakan dan sangat berguna untuk menganalisis lingkungan eksternal. PEST
membagi lingkungan dalam empat area dan membahas hampis segala hal yang dapat
mempengaruhi organisasi. Empat area tersebut adalah Politik, Ekonomi, Sosial
dan Teknologi. Menurut Gregory (2004:41) pertanyaan-pertanyaan dasar yang
diungkapkan ketika melaksanakan analisis PEST adalah : apa faktor-faktor
lingkungan yang mempengaruhi organisasi?, mana dari faktor-faktor tersebut yang
paling penting saat ini?, mana yang akan menjadi faktor yang paling penting
empat tahun kemudian?
Analisis SWOT
Analisis SWOT meliputi
empat elemen yaitu Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Oppurtunities(kesempatan),
dan Threats (tantangan). Strength dan oppurtunities dapat
dikelompokan sebagai pertimbangan-pertimbangan positif yang mendukung
terlaksananya program kampanye, sedangkan weakness dan threats dikelompokan
pada kondisi-kondisi negatif yang harus dihadapi kampanye. Sementara menurut
Gregory (2004:46) menjelaskan dua elemen pertama, Strength dan Weakness dapat
dilihat sebagai faktor yang digerakan secara internal dan bersifat khusus
terhadap organisasi. Dua elemen yang lain, Oppurtunities dan Threats biasanya
bersifat eksternal dan didapat melalui analisis PEST.
2. Tujuan
Menetapkan tujuan yang
realistis adalah sangat penting apabila program atau kampanye yang direncanakan
harus memiliki arah dan dapat menunjukan suatu keberhasilan tertentu. Tujuan
utama dari Public Relations adalah untuk mempengaruhi sikap dan perilaku.
Menurut Gregory (2004:79) ada delapan hal penting yang harus di ingat ketika
menetapkan tujuan, yaitu :
Sejalan dengan tujuan
organisasi.
Tepat dan spesifik.
Lakukan apa yang dapat
dicapai.
Lakukan pengukuran
sebanyak mungkin.
Bekerjalah berdasarkan
skala waktu.
Bekerjalah berdasarkan
anggaran.
Bekerjalah sesuai
dengan urutan prioritas.
3. Mengenali Publik
James Grunig (1984)
mendefinisikan empat jenis publik, yaitu :
Nonpublik, adalah
kelompok yang tidak terpengaruh maupun mempengaruhi organisasi.
Publik yang tersembunyi
(latent public), adalah kelompok yang menghadapi masalah akibat tindakan suatu
organisasi, namun mereka tidak menyadarinya.
Publik yang sadar (aware
public), adalah kelompok yang mengenali adanya masalah.
Publik yang aktif,
adalah kelompok yang mengambil tindakan terhadap suatu masalah.
Sementara itu, publik
yang aktif dapat dikelompokan dalam tiga kategori berikut :
Publik semua masalah (all-issue
public) sangat aktif terhadap semua masalah yang mempengaruhi organisasi.
Publik masalah tunggal
(single-issue public) sangat aktif terhadap satu masalah atau sekelompok kecil
masalah.
c.
Publik masalah hangat (hot-issue public) adalah mereka
yang terlibat dalam suatu masalah yang memiliki dukungan publik luas dan
biasanya mendapatkan liputan khusus dari media.
Pemilihan publik mana
yang akan menjadi sasaran bergantung pada tujuan kampanye yang akan
dilaksanakan. Arens dalam Venus (2007:150) mengatakan bahwa identifikasi dan
segmentasi ssasaran kampanye dilaksanakan dengan melakukan pemilahan atau
segmentasi terhadap kondisi geografis, kondisi demografis, kondisi perilaku dan
kondisi psikografis.
4. Pesan
Gregory (2004:95)
menjelaskan empat langkah untuk menentukan pesan, yaitu : Langkah pertama adalah
menggunakan persepsi yang sudah ada. Langkah kedua adalah menjelaskan
pergeseran yang dapat dilakukan terhadap persepsi tersebut. Langkah ketiga adalah
mengidentifikasi unsur-unsur persuasi. Cara terbaik adalah melakukannya
berdasarkan fakta. Langkah keempat adalah memastikan bahwa pesan
tersebut dapat dipercaya dan dapat disampaikan melalui Public Relations.
5. Strategi
Strategi adalah
pendekatan keseluruhan untuk suatu program atau kampanye. Strategi adalah
faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide utama dan pemikiran
dibalik program taktis. (Venus 2007:152)
6. Taktik
Berbicara taktik
pelaksanaan suatu program kampanye yang harus berkaitan erat dengan program
dari strategi utama, tujuan kampanye, ketika akan mengembangkan taktik
pelaksanaan kampanye tersebut tidak terlepas dari faktor-faktor kekuatan,
kreativitas atau kemampuan tim pelaksana, pengembangan program hingga
pencapaian tujuan terukur, seperti yang diungkapkan Ruslan (2007:102) sebagai
berikut :
a) Appropriateness,
adanya kecocokan secara aktual dengan teknik-teknik taktik pelaksanaan,
pencapaian target khalayak publik, hasil-hasil yang dicapai dalam melaksanakan
pesan-pesan kampanye dan termasuk kecocokan dengan teknik-teknik Public
Relations serta media komunikasi yang dipergunakan.
b) Deliverability,
apakah anda mampu melaksanakan teknik-teknik berkampanye secara sukses sesuai
dengan target? berapa besar alokasi dana yang diperlukan? Bagaimana dengan
jadwal waktu pelaksanaan kampanye tersebut apakah sudah tepat? Termasuk
memiliki tim ahli dan pendukungnya dalam taktik pelaksanaan secara tepat?
7. Skala waktu
Ada dua hal yang pasti
dalam kehidupan praktisi Public Relations. Pertama, tidak pernah ada waktu yang
cukup untuk melakukan semua pekerjaan yang harus dilakukan, tugas dan tanggung
jawab yang ada lebih besar daripada waktu yang tersedia. Kedua adalah bahwa
tugas-tugas Public Relations seriingkali melibatkan orang lain dan memerlukan
koordinasi dari beberapa unsur. Ada dua faktor utama yang saling berkaitan yang
harus diamati ketika mempertimbangkan skala waktu. Pertama, tenggat waktu
(deadline) harus di identifikasi sehingga tugas-tugas yang dihubungkan dengn
suatu proyek dapat diselesaikan tepat waktu. Kedua adalah sumber daya yang
tepat perlu dialokasikan sehingga tugas-tugas yang ada dapat diselesaikan.
(Gregory, 2004:124)
8. Sumber daya
Menurut Ruslan
(2007:104) terdapat tiga bentuk sumber daya utama yang berkaitan dengan
pelaksanaan program kampanye Public Relations. Pertama sumber daya manusia
(SDM) yang terlibat langsung dalam kegiatan kampanye berupa tenaga profesional,
dan ahli hingga terampil, staf pendukung atau tenaga lapangan. Kedua, sumber
biaya operasional untuk menunjang kegiatan kampanye yang dikelola secara
efisien dalam pembiayaan pelaksanaan operasional (implementation fee), consultant
or professional fee,space of advertising cost, dan equipment fee (biaya
penyewaan perlatan penunjang, publikasi, transportasi, sound system dan lighting
system dan sebagainya). Ketiga adalah sumber perlengkapan transportasi,
dukungan perlatan teknis, pemanfaatan media komunikasi dan tim kerja lain dan
sebagainya.
9. Evaluasi
Menurut Gregory
(2004:138) evaluasi adalah proses yang berkelanjutan jika kita berbicara
tentang program berjangka panjang. Jika dilaksanakan dengan benar, evaluasi
memudahkan anda untuk mengendalikan kegiatan Public Relations. Berikut adalah
alasan menngapa kita perlu mencantumkan evaluasi dalam kampanye dan program
yang kita buat.
Memfokuskan usaha.
Menunjukan keefektifan.
Memastikan efisiensi
biaya.
Mendukung manajemen
yang baik.
Memfasilitasi
pertanggungjawaban.
10. Review
Sementara evaluasi
dilakukan secara teratur, review yang menyeluruh dilakukan dengan
frekuensi yang lebih jarang. Setelah memutuskan untuk melakukan review,
siklus proses perencanaan akan terulang lagi. Sekali lagi pertanyaan-pertanyaan
dasar harus diajukan :
Apa yang ingin kita
capai?
Siapa yang ingin kita
jangkau?
Apa yang ingin kita
katakan?
Apa cara yang paling
efektif untuk menyampaikan pesan?
Bagaimana suskes dapat
diukur?
Selain itu, peninjauan
kembali terhadap penilaian perencanaan, pelaksanaan selama program dan
pencapaian tujuan tertentu suatu kampanye berlangsung secara periodik setiap
tahun tujuan program kampanye Public Relations melalui proses input (perolehan
riset data, fakta, dan informasi di lapangan), output (kecocokan
dengan isi pesan, tujuan dan media yang dipergunakan) dan result (hasil-hasil
dari tujuan dan efektivitas program kampanye yang telah dicapai, apakah adanya
perubahan sikap atau perilaku khalayak sasaran).
Pelaksanaan Kampanye
Menurut Venus
(2007:199) pelaksanaan kampanye adalah “penerapan dari konstruksi ranncangan
program yang telah ditetapkan sebelumnya”. Beberapa hal yang harus dilakukan
dalam tahap pelaksanaan meliputi : realisasi unsur-unsur kampanye, menguji coba
rencana kampanye, pemantauan pelaksanaan, dan pembuatan laporan kemajuan.
Sumber:
https://komunitaspr.wordpress.com/2010/06/10/perencanaan-strategis-kampanye-pr/
Komentar
Posting Komentar